my family
Jumat, 31 Desember 2010
Minggu, 07 November 2010
gunung merapi meletus lagi
Selama Gunung Merapi meletus sejak 26 Oktober Oktober sampai 4 November 2010 pukul 13.15 WIB, sudah 93 orang total korban meninggal. Korban ini ...Sri Sultan Hamengkubuwono X, meninjau pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Purwobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta ... Seperti diberitakan, Gunung Merapi kembali meletus pada ...Korban meninggal dunia akibat bencana Gunung Merapi yang berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta ...Gunung yang sering meletus akan memiliki skala VEI rendah dan ... ke Kali Gendol untuk mengevakuasi korban yang ada di sana. ... saat ini tersebar di beberapa kabupaten di Yogyakarta ...Kompol Agung Hadi Wijanarko di Yogyakarta mengatakan kemungkinan jumlah korban akibat letusan Gunung ... Merapi Meletus, 21 BTS Telkomsel Alami Gangguan OperasiGunung Merapi Meletus, 14 Korban Luka Bakar - SUARA ... dirinya tengah berjualan di rumahnya. Korban tinggal satu RT dengan juru kunci Gunung ... Merapi, Bus Semarang-Yogyakarta ...Gunung Merapi kembali bertambah. 7 Orang korban kembali ditemukan di desa ... Yogyakarta, Minggu (7/11/2010). Siang ini 10 orang korban Merapi ... di Gunung Putri Bogor; Merapi Meletus Qantas ...Gunung Merapi Meletus. Sedikitnya 14 korban ... gunung Merapi itu, listrik di ... Yogyakarta. Korban rata-rata mengalami luka bakar 60 sampai 70 persen. Sebelum Gunung Merapi Meletus ...
Sabtu, 06 November 2010
korban gunung meletus
Lebih kurang seribu warga korban meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, mengungsi ke Desa Telaga, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat. Jumlah pengungsi ini diperkirakan terus bertambah mengingat kepulan asap dan larva pijar terus keluar.
Saat ini pengungsi ditampung di Balai Desa Telaga. Mereka berasal dari Desa Kebajeken, Kuta Rakyat, Sigarang-garang, Suka Malu, Simanceum, seluruhnya di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Arus pengungsian itu sendiri dimulai pada Minggu dinihari (29/8) setelah Gunung Sinabung meletus dan mengeluarkan asap dan larva pijar. Para pengungsi terdiri atas kaum ibu, anak-anak dan para orang lanjut usia dan mereka mengungsi dengan mayoritas berjalan kaki.
"Kami mengungsi mencari tempat aman dan mengungsi ke sini (Langkat), karena selain aman juga jaraknya lumayan dekat," ungkap seorang pengungsi bermarga Tarigan kepada wartawan, Minggu (29/8) di lokasi pengungsian.
Dikatakannya, warga mulai mengungsi begitu merasakan ada guncangan yang cukup kuat atau gempa vulkanik. Setelahnya, tampak puncak Gunung Sinabung mengeluarkan lava pijar. Kondisi itu tentu saja membuat warga menjadi takut dan resah lalu mengungsi ke beberapa lokasi yang dianggap aman.
Kabag Humas Pemkab Langkat Syahrizal ketika dikonfirmasi Global mengatakan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu telah menginstruksikan secara lisan kepada Camat Sei Bingai dan SKPD terkait untuk sepenuhnya memberi perhatian terhadap para pengungsi yang berada di Kecamatan Sei Bingai termasuk Dinas Kesehatan dan PMI Langkat.
"Upaya tanggap darurat ini sebagai wujud kekerabatan antara masyarakat Langkat dengan masyarakat Tanah Karo" ujar Rizal mengutip pernyataan Bupati terkait respon cepat yang dilakukan Pemkab Langkat.
Selain itu Bupati Langkat juga telah menyalurkan bantuan bagi lebih kurang 500 pengungsi yang saat ini berada di Desa Telaga Kecamatan Sei Bingai, Langkat.
"Sesuai instruksi Bapak Bupati, hari ini kita telah salurkan bantuan", ucap Kakan Sosial T M Auzai melalui sambungan telepon pada Minggu (29/8) siang. Menurut Auzai pihaknya juga telah menurunkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu aparat kecamatan dan masyarakat dalam memberikan layanan kepada para pengungsi. Bantuan tanggap darurat yang diberikan bisa saja ditambah jika para pengungsi masih berada dalam wilayah Kabupaten Langkat.
Langganan:
Postingan (Atom)